GOOGLE
ARA PROJECT
TUJUAN
PROYEK
Google berpendapat
bahwa Ara didesain untuk digunakan oleh para "enam miliar manusia",
termasuk satu miliar pengguna smartphone dan sisanya para penguna ponsel biasa.
Google bermaksud untuk menjual starter kit yang di mana harganya US$50 dan
sudah termasuk bingkainya, layar, baterai, CPU tingkat rendah dan Wi-Fi.
Google ingin Project
Ara untuk merendahkan pagar entri pembuat perangkat keras ponsel agar dapat ada
"ratusan ribu pengembang" daripada hanya beberapa dari para
perusahaan besar pembuat smartphone.
Ponsel Ara dibuat
menggunakan modul yang dimasukkan ke bingkai endoskeletal metal yang dikenal
sebagai "endos". Bingkai
ini akan menjadi komponen di ponsel Ara yang dibuat oleh Google. Ini berfungsi
sebagai perantara kepada jaringan perangkat-hidup yang menghubungkan seluruh
modul secara bersammaan. Akan ada dua jenis ukuran yang tersedia pertama
"mini", berukuran seperti Nokia 3310 dan "medium",
berukuran seperti LG Nexus 5.
Di masa yang akan
datang, jenis "besar" yag berukuran seperti Samsung Galaxy Note 3
akan tersedia. Sebuah bingkai mempunyai slot di depan untuk layar dan juga
untuk modul lain. Dibelakang terdapat slot tambahan untuk modul. Setiap bingkai
diperkirakan dijual dengan harga berkisar US$15.
Modul dapat menyediakan
fitur smartphone umum, seperti kamera dan speaker,
namun juga dapat menyediakan fitur yang lebih terspesialisasi seperti perangkat
kedokteran, printer mini, laser pointer, proyektor mini, sensor penglihatan malam, atau tombol kendali game.
Setiap slot dapat menerima modul jenis apapun yang berukuran sama. Slot depan
memiliki tinggi bervariasi dan memakan semua lebar bingkai. Modul dapat diganti
kapapun tanpa harus mematikan perangkat. Di bingkainya pun ditempatkan baterai
kecil agar Baterai utama dapat diganti.
Setiap modul pun
diamankan oleh magnet jenis Elektropermanen. Selubung dari setiap modul pun
dibuat dengan cara 3D-Print, jadi para konsumen dapat mendesain selubung mereka
sendiri dan dapat menggantinya sesuai yang mereka inginkan.
Modul akan disediakan
oleh Produsen resmi Google store dan juga penjual pihak ketiga. Ponsel Ara
hanya akan menerima modul resmi secara bawaan, tetapi pengguna dapat mengubah
pengaturan perangkat untuk menerima modul tidak resmi. Cara ini mirip seperti
bagaimana Android mengendalikan instalasi aplikasi.
Ide utama Project Ara
adalah membantu konsumen yang gemar "ngoprek" untuk mengutak-atik
ponsel mereka tak sekadar dengan mengganti ringtone,
wallpaper, warna bodi atau custom ROM, tetapi juga bentuk dan
fungsinya. Di sisi lain, sama seperti OS Android saat ini, yang terlibat dalam
pengembangan peranti keras ponsel tak cuma perusahaan raksasa, tetapi ratusan
bahkan ribuan perusahaan kecil lainnya. Karenanya, proyek ini akan bersifat
terbuka, yang artinya setiap produsen boleh memproduksi peranti keras khusus
buat produk Ara. Hal itu mirip dengan Android, kan? semua pengembang mulai dari studio raksasa sampai anak SMA
bisa bikin aplikasi untuk Android.
GALERI
GOOGLE ARA PROJECT
Video 1
Video 2
Akan
ada tiga ukuran kerangka yang berbeda: mini, medium dan jumbo. Ia terbuat dari
aluminium, dan memiliki sirkuit jaringan, dan baterai cadangan. Tiap kerangka
akan memiliki modul konektor, misalnya, ukuran medium punya 10 konektor.
Modul
yang bisa dibuka-tutup ini bisa dilepas tanpa harus mematikan telepon.
Ukurannya juga tergolong tipis, hanya 4mm, sehingga ponsel yang sudah terakit
utuh hanya berukuran sekitar 9,7mm. Sebagai gambaran, iPhone 5S memiliki
ketebalan 7,6mm dan Samsung Galaxy S5 8,1mm.
“Tantangan terbesar dari proyek ini
adalah bahwa telepon seluler adalah salah satu benda yang dibuat paling
terintegrasi saat ini, dan kami ingin memisahkannya menjadi potongan-potongan
modular.” kata Ara Knaian, Lead Mechanical Engineering
Project Ara.
Source :
1. Kaskus
2. Wikipedia
4. Chip.co.id
0 komentar