AUGMENTED
REALITY
Augmented
reality merupakan teknologi yang menggabungkan
benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan
nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara real-time. Tiga dimensi biasa disingkat
3D atau disebut ruang dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah
ini biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer dan matematika. Benda-benda
maya menampilkan informasi berupa label maupun obyek virtual yang hanya dapat
dilihat dengan kamera handphone maupun dengan komputer. Sistem dalam Augmented reality bekerja dengan
menganalisa secara real-time obyek yang ditangkap dalam kamera.
Ronald
T. Azuma mendefinisikan Augmented reality
sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan
secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam
tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Penggabungan benda
nyata dan maya dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai,
interaktivitas dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu, dan
integrasi yang baik memerlukan penjejakan yang efektif.
SEJARAH
Sejarah
tentang Augmented reality dimulai
dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang
sinematografer, menciptakan dan memapatenkan sebuah simulator yang disebut
Sensorama dengan visual, getaran dan bau. Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display yang dia claim
adalah, jendela ke dunia virtual. Tahun 1975 seorang ilmuwan bernama Myron Krueger
menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna, dapat berinteraksi dengan
objek virtual untuk pertama kalinya.
Tahun 1989, Jaron Lanier memeperkenalkan Virtual
Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya, Tahun
1992 mengembangkan Augmented reality
untuk melakukan perbaikan pada pesawat boeing, dan pada tahun yang sama, LB
Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem AR, yang disebut Virtual
Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs, dan menunjukan
manfaatnya pada manusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair
Maclntyre dan dorée Seligmann, memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper
untuk perkembangan Prototype AR.
Pada
tahun 1999, Hirokazu Kato, mengembangkan ArToolkit di HITLab dan didemonstrasikan
di SIGGRAPH, pada tahun 2000, Bruce.H.Thomas, mengembangkan ARQuake, sebuah
Mobile Game AR yang ditunjukan di International
Symposium on Wearable Computers.
Pada
tahun 2008, Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android G1 Telephone yang
berteknologi AR. tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan
perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi
AR di sebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk
Flash. Ditahun yang sama, Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi
berteknologi AR di Platform Android. Tahun 2010, Acrossair menggunakan teknologi
AR pada I-Phone 3GS.
Input
Input
dapat berupa apa saja, contoh marker, gambar 2D, gambar 3D, sensor wifi, sensor
gerakan, GPS, dan sensor-sensor yang lain.
Kamera
Kamera
disini sebagai perantara untuk input yang berupa gambar, baik itu marker,
gambar 2D maupun 3D.
Prosessor
Prosessor
dibutuhkan untuk memproses input yang masuk dan kemudian memberikannya ke
tahapan output.
Output
Dapat berupa HMD, monitor, seperti monitor TV,
LCD, monitor ponsel, dan lainnya.
APLIKASI AUGMENTED REALITY
Augmented
reality sendiri sudah banyak digunakan di berbagai industri, seperti medical
untuk training operasi, manufacturing untuk membantu mempermudah proses
manufacturing dan service, seperti yang dilakukan oleh BMW, game, film, dan yang paling banyak adalah untuk branding
product, seperti yang dilakukan oleh Toyota,
Nisan, film Transformer, film Iron Man.
Benda-benda
maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan
inderanya sendiri. Hal ini membuat realitas tertambah sesuai sebagai alat untuk
membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang
ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan
dalam dunia nyata.
Realitas
tertambah dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran,
sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti
kesehatan, militer, industri manufaktur, realitas tertambah juga telah
diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada
telepon genggam.
Teknologi
Augmented Reality sangat cepat sekali berkembang, di Indonesia sendiri telah
banyak aplikasi-aplikasi yang menggunakan teknologi AR. AR merupakan
terobosan dibidang teknologi yang sangat
canggih. Karena dengan teknologi ini kita dapat membuat segala hal yang
abstrack atau virtual bisa kelihatan nyata atau real.
Teknologi
AR sendiri telah dikembangkan dalam berbagai hal, dalam pemanfaatanya teknologi
ini dapat digunakan dalam hal:
- Augmented Reality Interactive Games
- Augmented Reality Presentation
- Augmented Reality Event
- Augmented Reality High Tech Environment
- Augmented Reality Website
- Augmented Reality Promotion
Video
Source :
1. Binus.ac.id
2. AR Indonesia
0 komentar